Dua Menteri Hadiri Grand Opening Labersa Toba Hotel

Hotel bintang 4 di Balige

topmetro.news – Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan, Kamis (13/3/2020), menghadiri ‘grand opening ceremony’ sekaligus membubuhkan tandatangan di prasasti peresmian Labersa Hotel bintang 4 di Balige, yang dibangun St HW Hutahean.

Hotel itu sendiri direkomendasikan menjadi salah satu dari sejumlah fasilitas yang menegaskan, Danau Toba sebagai destinasi pariwisata dunia. Didedikasikan swasta (putra daerah), Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Soroti Sampah

Usai peresmian, Luhut Panjaitan secara berulang-ulang, menekankan agar sampah jangan dibuang secara sembarangan di Danau Toba. “Saya berharap HKBP dan Bupati Darwin agar serius menangani kebersihan khususnya sampah di Danau Toba. Begitu juga masyarakat agar ikut serta untuk berperan,” kata Luhut.

Pemerintah katanya, lewat kebijakan dan instruksi Presiden Jokowi, begitu serius membenahi dan memajukan beberapa destinasi pariwisata. Termasuk Kawasan Danau Toba.

“Tidak tanggung-tanggung. Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp4 triliun untuk membangun berbagai sarana dan prasarana di Kawasan Danau Toba,” sebutnya.

“Guna menyelaraskan perhatian besar pemerintah untuk Kawasan Danau Toba, saya minta agar seluruh bupati di sekitar Danau Toba, khususnya Bupati Tobasa, lebih serius menangani sampah,” tambahnya.

Kepada HKBP sebagai gereja terbesar di Asia, pria yang juga telah mendonasikan biaya renovasi Gereja HKBP di Pearaja Tarutung, berharap agar pelayan menyampaikan khotbah-khotbah yang bertemakan peningkatan kasih dan pelayanan. Termasuk soal sampah.

Pria yang sangat lama berkarir di militer korps baret merah ini, mengatakan, betapa pentingnya menjaga kebersihan di Kawasan Danau Toba. Lantas, pihaknya (Menko Maritim dan Investasi), sudah mendatangkan 10 tenaga ahli khusus untuk menangani persampahan (sampah). Mereka didatangkan dari Amerika Serikat.

“Dari sepuluh orang itu, dua orang akan ditempatkan di Kawasan Danau Toba. Dan delapan orang lagi di lokasi pariwisata lainya,” jelasnya lagi.

Labersa Hotel

Terkait kehadiran Labersa Hotel di Toba, Luhut berterus terang, salut atas kerja keras pengusaha sukses putra Toba, yakni Presiden Direktur PT Labersa Grup St Harangan Wilmar Hutahaean.

“Dari sejak lama di Riau, saya sudah mengikuti kerja keras Pak Hutahaean. Beliau adalah sosok orang tua yang patut diteladani,” cerita Luhut.

Sebelumnya pada pagi hari, Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandrio turut membubuhkan tanda tangan prasasti peresmian Labersa Toba Hotel. Namun karena mendampingi Raja dan Ratu Belanda mengunjungi sejumlah destinasi di Kawasan Danau Toba, Wisnuthama pamit terlebih dahulu.

Sementara itu Mayjen (Purn) TNI Haposan Silalahi mewakili ‘ale-ale’, mengatakan, kehadiran Labersa Hotel menjadi kebanggaan masyarakat di sekitar Kawasan Danau Toba.

Pada acara ‘grand opening’ itu, Harangan Wilmar Hutahaen atau akrab dipanggil HW Hutahaean mengakui, proses pembangunan Labersa Toba Hotel, termasuk paling tercepat dari seluruh hotel yang sudah dibangunnya.

“Ini yang paling cepat. Hanya satu tahun sudah tuntas. Tidak pernah ada gangguan dari pihak mana pun, termasuk dari masyarakat setempat,” kata si Oppung, panggilan akrab HW.

Dijelaskan, Labersa Toba Hotel mempekerjakan 600 karyawan, yang akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat. “Mulai dari bahan makanan setiap hari, tranportasi, warung, dan usaha kreatif lainnya, dengan sendirinya akan bertumbuh,” kata Oppung.

Sia-sia tanpa Tuhan

‘Grand opening ceremony’ diawali kebaktian singkat dipimpin Ephorus Emeritus HKBP Pdt Dr SAE Nababan dengan nats dari Mazmur 127:1. “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya. Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga jaga,” katanya.

Pendeta berkharismatik itu bercerita tentang tipikal pengusaha St HW Hutahaean yang ia kenal seorang pekerja keras dan ulet. “Berkat kerja keras berpadu dengan berkat Tuhan menjadikan perusahaan yang digeluti HW Hutahaean, termasuk Labersa menjadi sukses. Kiranya berguna bagi perekonomian masyarakat sekitar danau,” kata Dr SAE Nababan.

“Kiranya kasih Tuhan lah menjadi alat perekat dari usaha Labersa Grup agar langgeng sampai ke generasi penerus. Sebab, jika hanya berpedoman harta dan usaha tanpa kasih dari Tuhan, bisa saja usaha ini menyimpang dan tidak seindah apa yang ditorehkan Pak Hutahaean. Jadikan Tuhan menjadi penjaga rumah dan hotel ini,” tandasnya.

Pada acara yang cukup meriah itu, turut menyampaikan sambutan antara lain Bupati Toba Darwin Siagian, mantan Sekdaprovsu RE Nainggolan, Ruhut Sitompul, dan Ketua Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung. Hadir juga para mantan bupati di Kawasan Danau Toba dan ratusan undangan lainnya.

reporter | Jan Piter Simorangkir

Related posts

Leave a Comment